您的当前位置:首页 > 热点 > Tragis! Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Tembus 19 Jiwa, 6 Masih Hilang 正文
时间:2025-06-07 15:29:02 来源:网络整理 编辑:热点
JAKARTA, DISWAY.ID– Tragedi longsor di kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kec quickq苹果手机下载
JAKARTA,quickq苹果手机下载 DISWAY.ID– Tragedi longsor di kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kian memprihatinkan.
Hingga Minggu, 1 Juni 2025 pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah menjadi 19 jiwa, setelah Tim SAR kembali menemukan dua jenazah di lokasi kejadian.
Upaya pencarian terhadap para korban dilakukan tanpa henti oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga sekitar.
Dari delapan orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, dua telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
BACA JUGA:SELAMAT! Ternyata Kamu Dapat Saldo DANA Gratis Rp300 Ribu dari Nomor WA Ini, Cuma Main Game dan Simak Caranya
“Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 19 korban meninggal dunia dan enam warga masih dalam pencarian tim SAR gabungan,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Tak hanya menelan korban jiwa, bencana longsor ini juga menyebabkan kerugian materil yang cukup besar.
Tercatat 4 unit alat berat ekskavator dan 7 unit truk ikut tertimbun material longsor yang berasal dari tebing tambang yang runtuh tiba-tiba.
Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini menjadi prioritas utama.
Namun, ancaman longsor susulan terus membayangi para personel SAR yang tengah berjibaku di lokasi. Untuk itu, BNPB mengimbau agar keselamatan personel tetap menjadi perhatian utama.
BACA JUGA:Transjakarta Beberkan Awal Mula Penumpang Wanita Diteriaki Teroris dan Dianiaya Pria di depan Halte Taman Anggrek
“Kami minta Tim SAR gabungan tetap mengutamakan keselamatan. Masih ada potensi longsor susulan, terutama jika hujan turun kembali,” ujar Abdul Muhari.
BNPB juga mengingatkan warga, khususnya yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai, untuk terus memantau kondisi tanah dan aliran air.
Ferdy Sambo Divonis Mati, Kejagung Tunggu Langkah Hukum Selanjutnya2025-06-07 15:24
Dianggap Sebagai Ancaman, Apa Itu Brain Drain?2025-06-07 14:50
Relawan Bersama Prabowo Apresiasi Penunjukan Komjen Purn Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng2025-06-07 14:38
Kerjasama Politik Partai Gerindra dan PKB Resmi Berakhir2025-06-07 14:36
Penyebab Sariawan Saat Berpuasa, Bisa Jadi Gara2025-06-07 14:28
Breaking News: KPK Gelar OTT di Jakarta dan Bekasi Terkait Pengadaan Barang dan Jasa2025-06-07 13:28
Relawan Bersama Prabowo Apresiasi Penunjukan Komjen Purn Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng2025-06-07 13:23
'Way of Indonesia Strategy': Kuatkan Peran Alumni University of Birmingham sebagai Agen Perubahan2025-06-07 13:12
Ragunan: Lokasi, Jam Buka, Fasilitas, dan Tiket Masuk Terbaru2025-06-07 13:06
Kulit Kering Meski Sudah Pakai Pelembap, Ternyata Ini Biang Keroknya2025-06-07 12:48
Kasusnya Sedang Naik, Kenali Gejala Flu Singapura pada Anak2025-06-07 15:15
Razman Arif Nasution Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Atas Pencemaran Nama Baik Hotman Paris2025-06-07 15:05
Jokowi: Indonesia Siap Gelar KTT ASEAN ke 43 di Jakarta2025-06-07 14:45
9.925 Bacaleg yang Memenuhi Syarat Dalam Daftar Calon Sementara Akan Diumumkan ke Publik oleh KPU2025-06-07 14:40
Diduga Selingkuh, Wanita Peru Amputasi Penis Pasangannya Saat Tidur2025-06-07 14:21
Sosok Arist Merdeka Sirait di Mata Polri2025-06-07 14:14
FOTO: Jadwal Mandi Monyet Salju di Jepang Terganggu Kehadiran Turis2025-06-07 13:26
Dianggap Sebagai Ancaman, Apa Itu Brain Drain?2025-06-07 12:52
NYALANG: Sejenak Intim dengan Alam2025-06-07 12:51
Makan Buah Naga Setiap Hari, Bolehkah?2025-06-07 12:47